Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan remaja dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD), SCOME x SCOPH CIMSA Universitas Malikussaleh menyelenggarakan program Community Development EXPECTO (Educate X Prevent: Let’s Control DHF Together) selama satu hari penuh di MTsS Syamsuddhuha.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, cara penularan virus, serta langkah pencegahan DBD melalui gerakan 3M Plus yang disampaikan oleh dr. Zubir, M.Biomed., Sp.PK. Setelah itu, para siswa berdiskusi dalam Focus Group Discussion (FGD) serta mengikuti workshop pembuatan lotion anti nyamuk alami yang difasilitasi HIMA Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh bersama Bang Hibrizi Muhammad Harahap, Kak Raina Ayu Fazira, dan Kak Frizki Novita Azi.
Sesi berikutnya memperdalam pengetahuan tentang deteksi dini DBD serta penanganan awal di rumah yang dipandu oleh dr. Sarah Rahmayani Siregar, M.Biomed., dan difasilitasi dr. Yuziani, M.Si., bersama Hakim Permana dan Muhammad Arya Syahputra. Peserta diberi kesempatan praktik langsung, mulai dari uji tourniquet hingga pembuatan oralit dari bahan sederhana.
Rangkaian acara semakin seru saat sesi Bonding Intervention. Siswa bersama fasilitator mereview materi lewat handbook EXPECTO dan memperkuat kebersamaan melalui cerdas cermat interaktif ala Jeopardy Quiz dan Family 100. Suasana pembelajaran pun kian hidup, mempererat solidaritas dan menumbuhkan semangat kader kesehatan di antara para siswa.
Kepala Madrasah MTsS Syamsuddhuha Ibu Zahratul Hayah, S.Ag, M.Ag menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada CIMSA Unimal atas kolaborasi yang telah membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis pencegahan DBD. Dengan pembekalan ini, para siswa diharapkan mampu menjadi kader kesehatan remaja yang siap menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar,” ungkap beliau.
Melalui program ini, siswa MTsS Syamsuddhuha mendapatkan pengetahuan teoretis sekaligus keterampilan praktis pencegahan DBD, serta lebih termotivasi menjadi kader kesehatan remaja yang siap berkontribusi positif di lingkungan mereka. (sdq)
